Selasa, 13 Maret 2018

Soal Kecerdasan Buatan, Tiongkok Jadi Rajanya di Tahun Ini

Liputan6.com, Jakarta - Tiongkok disebut-sebut akan memimpin pengembangan kecerdasan buatan di tahun ini, setidaknya menurut laporan terbaru dari Future Today Institute. Informasi itu diungkap pendiri Future Today Institute, Amy Webb, di gelaran SXSW 2018.
Menurut Webb, kecerdasan buatan berbasis cloud dan pasar untuk algoritma akan terus berkembang di tahun ini. Ia juga memprediksi robot pribadi pertama siap hadir di pasaran pada 2018.

Ilustrasi kecerdasan buatan. (Sumber Pixabay/geralt via Creative Commons)


Nah, salah satu negara yang diprediksi akan menjadi pemimpin di bidang kecerdasan buatan adalah Tiongkok. Alasannya, pemerintah negara tersebut telah berinvestasi begitu besar pada teknologi ini, termasuk ke sejumlah perusahan rintisan.
"Perkembangan kecerdasan buatan merupakan versi modern dari perlombaan senjata, dan di 2018, Tiongkok akan menjadi negara yang tak tertandingi di dunia di bidang ini," tuturnya seperti dikutip dari Venture Beat, Selasa (13/3/2018).
Dalam laporan itu dituliskan jika data diibaratkan sebagai minyak baru, Tiongkok dengan populasi terbesar dapat dikatakan memiliki sumber daya terbesar, khususnya data manusia. Terlebih, tak ada batasan mengenai privasi dan keamanan di negara tersebut.
"Saya tak iri dengan kemampuan Tiongkok sebagai bangsa untuk melakukan hal ini, tapi saya mempertanyakan akhir dari pengembangan ini dan akibatnya bagi kehidupan," tutur Webb. Perusahaan asal Tiongkok juga terbilang aktif ikut pengembangan kecerdasan buatan.
Beberapa perusahaan Tiongkok yang dimaksud adalah Tencent, Baidu, dan Alibaba. Sementara perusahaan lain yang juga turut berpartisipasi dalam kecerdasan buatan adalah Apple, Amazon, Google, Facebook, IBM, dan Microsoft.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar