Liputan6.com, Jakarta - Tiongkok disebut-sebut akan memimpin pengembangan kecerdasan buatan di
tahun ini, setidaknya menurut laporan terbaru dari Future Today
Institute. Informasi itu diungkap pendiri Future Today Institute, Amy
Webb, di gelaran SXSW 2018.
Menurut Webb, kecerdasan buatan berbasis cloud dan pasar
untuk algoritma akan terus berkembang di tahun ini. Ia juga memprediksi
robot pribadi pertama siap hadir di pasaran pada 2018.
Ilustrasi kecerdasan buatan. (Sumber Pixabay/geralt via Creative Commons) |
Nah, salah satu negara yang diprediksi akan menjadi pemimpin di bidang kecerdasan
buatan adalah Tiongkok. Alasannya, pemerintah negara tersebut telah
berinvestasi begitu besar pada teknologi ini, termasuk ke sejumlah
perusahan rintisan.
"Perkembangan kecerdasan buatan merupakan versi modern dari
perlombaan senjata, dan di 2018, Tiongkok akan menjadi negara yang tak
tertandingi di dunia di bidang ini," tuturnya seperti dikutip dari Venture Beat, Selasa (13/3/2018).
Dalam laporan itu dituliskan jika data diibaratkan sebagai minyak
baru, Tiongkok dengan populasi terbesar dapat dikatakan memiliki sumber
daya terbesar, khususnya data manusia. Terlebih, tak ada batasan
mengenai privasi dan keamanan di negara tersebut.
"Saya tak iri dengan kemampuan Tiongkok sebagai bangsa untuk
melakukan hal ini, tapi saya mempertanyakan akhir dari pengembangan ini
dan akibatnya bagi kehidupan," tutur Webb. Perusahaan asal Tiongkok juga
terbilang aktif ikut pengembangan kecerdasan buatan.
Beberapa perusahaan Tiongkok yang dimaksud adalah Tencent, Baidu, dan
Alibaba. Sementara perusahaan lain yang juga turut berpartisipasi dalam kecerdasan buatan adalah Apple, Amazon, Google, Facebook, IBM, dan Microsoft.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar